Kamis, 23 Januari 2014

prosedur analisa limbah

ANALISA VOLATILE FATTY ACID (VFA)


Diterapkan untuk sampel air limbah dari Anaerob sistem.

Peralatan :
1.      Labu destilasi
2.      Kolom destilasi
3.      Hot plate/Heater Mantle
4.      Erlenmeyer
5.      Gelas ukur
6.      Batu didih/pecahan keramik

Chemicals :
1.      Asam Sulfat (H2SO4) 25 %
2.      Indikator Phenolpthalein (PP) 1%
3.      Sodium Hidroksida (NaOH) 0.1 N untuk VFA rendah, dan NaOH 0.5 N untuk VFA tinggi

Prosedur kerja :
1.      Tuangkan 300 ml sample (Vs) ke dalam labu destilasi,
2.      Tambahkan ke dalamnya 25 ml H2SO4 25%,
3.      Lakukan destilasi dengan pemanasan hingga didapat 200 ml kondensat,
4.      Dalam keadaan hangat, tambahkan 3 tetes indikator PP 1%,
5.      Dalam keadaan hangat, lanjutkan titrasi dengan NaOH hingga terjadi perubahan warna yang stabil selama 30 detik,
6.      Catat volume titrasi akhir (Vstit),
7.      Lakukan hal sama untuk blanko (Vb),

Perhitungan :










ANALISA ALKALINITY (ALK)


Diterapkan untuk sample air limbah dari Anaerobic sistem, untuk menentukan alkalinitas atau kebasaan pada sample air limbah.

Peralatan :
1.      Burrete tetes 50 ml
2.      Erlenmeyer
3.      Gelas ukur

Chemicals :
1.      Larutan Asam Klorida (HCl) 0.01 N atau larutan Asam Sulfat (H2SO4) 0.2 N
2.      Indikator Phenopthalein (PP) 1%
3.      Indikator Methylen Orange (MO) 0.4%

Prosedur kerja :
1.      Tuangkan 100 ml sampel ke dalam Erlenmeyer,
2.      Tambahkan ke dalamnya 4 tetes indikator PP 1%,
3.      Titrasi dengan larutan Asam Klorida (HCl) 0.01 N atau larutan Asam Sulfat (H2SO4) 0.2 N sampai warna merah muda (pink) tepat hilang, catat volume larutan asam yang terpakai (titran) V1,
4.      Tambahkan ke dalam larutan tadi 4 tetes indikator MO 0.4%,
5.      Lanjutkan titrasi dengan larutan asam tersebut hingga warna larutan menjadi merah, catat volume larutan yang terpakai (titran) V2,

Perhitungan :
P – Alkalinity as CaCO3,
M – Alkalinity as CaCO3,
OH – Alkalinity as CaCO3,
CO3 – Alkalinity as CaCO3,









ANALISA CHEMICAL OXYGEN DEMAND (COD)


Diterapkan untuk sample air limbah dari semua sistem pengolahan air limbah.

Peralatan :
1.      Digital Burrete
2.      Magnetic Stirrer
3.      Test Tube, 15 x 100-mm dengan screw caps TFE lined
4.      Oven bath temperature 150 ± 2oC
5.      Timbangan analytic digital
6.      Pipet ukur
7.      Labu ukur
8.      Kertas saring Whatman No. 1
9.      Corong pemisah

Chemicals :
1.      Larutan standar Potassium dikromat (K2Cr2O7) 0.1000 N
2.      Reagent Asam Sulfat (Ag2SO4 dalam H2SO4)
3.      Larutan Ferrous Ammonium Sulfate (FAS) 0.1 N
4.      Larutan indikator Ferroin

Prosedur kerja :
1.      Saring sampel air limbah dengan kertas saring Whatman No. 1 hingga hasil saringannya bersih,
2.      Bilas test tube dengan H2SO4 20% sebelum dipakai untuk menghindari kontaminasi,
3.      Timbang sample air limbah sesuai table berikut ke dalam tabung yang telah dibersihkan :
COD (ppm)
Sample (grams)
< 500
1.8 ± 0.2
500 – 1000
1.0 ± 0.1
1000 – 2500
0.4 ± 0.05
2500 – 5000
0.2 ± 0.05
> 5000
0.1 ± 0.03

4.      Tambahkan air demin sampai total berat 2.0 gram (sample + air demin), tambahkan 3 ml larutan Potassium dikromat dan dengan hati-hati tambahkan 3.5 ml reagensia asam sulfat ke dalam tabung,
5.      Ketatkan tutup tabung dan kocok larutan dengan hati-hati, masukkan ke dalam Oven dan refluks selama 2 jam pada suhu 150oC (temperature di alat di angka 160oC),
6.      Setelah 2 jam pemanasan, dinginkan hingga suhu kamar, masukkan magnetic stirrer yang kecil ke dalam larutan sampel, tambahkan 2 – 3 tetes indikator Ferroin dan aduk dengan cepat,
7.      Titrasi kelebihan larutan Potassium dikromat dengan FAS 0.1 N hingga muncul warna coklat kemerah-merahan (Vtit).
8.      Lakukan penentuan blanko dengan perlakuan yang sama dengan memakai 2.0 gram air demin (Vb).

Perhitungan :


Vb       = volume larutan FAS terpakai untuk titrasi blanko
Vtit      = volume larutan FAS terpakai untuk titrasi sampel
W        = berat sampel

N         = normalitas larutan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar